Dik, kau hanya membuatku makin sadar akan betapa tak becusnya  aku menjadi kakakmu, dan itu sangat mengganggu!  membuatku kesal! T...

Namanya, Fatimah Nayla Al-Husna

Dik, kau hanya membuatku makin sadar akan betapa tak becusnya aku menjadi kakakmu,
dan itu sangat mengganggu! 
membuatku kesal!

Tiga kali, dengan satu di antaranya bukan tulisan tanganmu.
Tiga kali kau kirim aku secarik kertas yang dilipat sedemikian rupa.

Kau baru belajar menulis, jadi wajar saja jika ada ejaan yang masih salah.
Tapi untuk paham maksud tulisanmu, tidak sulit.

Di awali dengan kalimat, 

Tetehku sayang
Kepada Teteh.

Teteh, Nanay tau sebenarnya teteh itu sayang sama nanay. 
Tapi teteh tidak pernah marah. Teteh kakak aku yang paling baik

Surat pertama yang kau berikan padaku. 
Dan kau sudah berbohong pada surat pertamamu, dik!
Tidak pernah marah?
Bukankah itu kebohongan besar?
~~~

Yang kedua lebih banyak gambar di dalamnya, 
Sebelum kau beri aku kertas ini, 
kau bertanya,

"Teh, Ramadhan sebentar lagi 'kan?"

dilanjutkan dengan kalimat,

"Aku tuh dak sabar lagi mau puasa, rasanya tu mau cepat-cepat puasa"

Pada suratmu yang kedua, di sudut kiri atas terdapat tulisan Ramadhan dengan 14 bintang buatanmu di sampingnya. DI bawahnya terdapat gambar masjid yang di depannya terdapat gambar kita ber-enam (Umi, Abi, Teteh, Abang, Nanay, Fathur)

Oh! Ternyata di baliknya masih ada tulisan..
Nanay Love Teteh


 ~~~

Malam ini, hujan. Aku masih menonton ketika kau bertanya,

"Teh, c ditambah a bancanya ca-kan?"
"Iya"

Lalu kau melanjutkan kegiatanmu.
Tiba-tiba, kau berkata

"Ini, Teh" Kau berlari dan bersembunyi di balik pintu

Kertas. Kau beri aku kertas lagi.

Untu Teteh

Teteh terikasi teh atas kebayikan Teteh 
Teh Teteh bayik sekali dan Teteh cantik sekali kayak bidadari syurga

Pada penutupnya, kau tulis kembali kalimat indah itu,
Teteh Love Nanay


~~~
Ketika itu, aku masih sekolah seperti biasa. Padahal hari itu sungguh tidak dapat dikatakan biasa.
Pukul dua siang,oom-antar-jemput mengantarku pulang seperti kemarin-kemarin, tapi tidak ke rumah, melainkan ke klinik As-Syifa.

Berlari, aku berlari masuk ke dalam klinik dengan senyum yang tak bisa ditahan,
Di sebuah ruangan, kau tahu apa yang kulihat?
Wanita yang tengah menggendong bayi.
Wanita itu, ibuku! ibumu! ibu kita!

dan kau tahu apa selanjutnya?
bayi itu perempuan! 

Maka kucatat tanggal itu lekat-lekat
08-November-2007

Namanya Fatimah Nayla Al-Husna
itu kau, adikku.

Biar Allah yang tahu, sejak pertama melihatmu-bahkan berbulan-bulan sebelumnya- telah terikrar pada kalbu..

Aku akan selalu menyayangimu, Dik!


Hujan masih turun ketika aku menyelesaikan tulisan ini. Hah! aku benci seperti ini, karena menulis tentangmu, aku tak bisa fokus melihat keyboard, sebab air di mataku menutup penglihatan. Malam ini, aku berharap suatu saat kau bisa membaca dan telah bisa memahami tulisan ini. Mungkin hingga saat itu tiba, akan lebih banyak kertas yang kuterima darimu, semoga saja.

Sudahlah, kututup saja tulisan ini.

Teteh Love Nanay




94 opini:

Sebelum mengatakan terimakasih, Ishmah mau minta maaf dulu ke Mang Yono.. Maaf, Mang baru selesai  PR-nya.. Yah, beginilah Ishmah ^^ ...

Waktunya Ngumpul PR ke Mang Yono!

Sebelum mengatakan terimakasih, Ishmah mau minta maaf dulu ke Mang Yono..
Maaf, Mang baru selesai  PR-nya..
Yah, beginilah Ishmah ^^ *jujur.
Kalau udah begini Ishmah menyadari satu hal,
alangkah kasihan guru Ishmah di sekolah!
Nah, sekarang Ishmah mau ngucapin terimakasih ke Mang Yono atas awardnya dan membuat Ishmah makin rajin! :D


About Ishmah!

  1. Pecinta durian, berusaha bisa ngupas durian sendiri supaya bisa makan sepuasnya diam-diam. Alhamdulillah, Ishmah bisa ngupas durian sendiri! Meskipun untuk makan sepuasnya tetap saja sulit. Dengan bau yang sangat semerbak dan menyembunyikannya dari tiga orang manusia-manusia cilik (adik Ishmah), mustahil!
  2. Penyuka nanas, bisa juga ngupasnya. Yang makan dijamin gatal-gatal!
  3. Gemar makan bakwan. Biasanya biasa habisin bakwan sampai 7 lebih sekali makan, tapi kalau buat sendiri.. kalau beli mahal.
  4.  4 for 4 bersaudara!
  5. Nakal tapi tidak jahat.
  6. Tidak suka mandi, tapi belum tentu jarang mandi.
  7. Bisa jalan jauh dan suka jalan-jalan sendiri.
  8. Nyebelin tapi ga ngangenin.
  9. Penikmat senja dan hujan.
  10. Pemburu cinta!
  11. Cepat bosan.
11+1. Sangat Ekspresif




Time for Answer the Question!

1. Sejak Kapan Nge-Blog?
Tidak terlalu ingat tahunnya, yang pasti kelas 6 SD
 2. Apa Tujuan anda nge-blog? 
Awalnya cuman numpang naruh tulisan, setelah itu Ishmah menyadari ada sesuatu yang lain yang bisa membuat Ishmah makin cinta sama blog, ukhuwah.                                                                 
 3. Apa manfaat yang anda dapatkan dari nge-blog?
Cinta!
4.  Pernakah anda pacaran jarak jauh? berapa kali? (Long Distance Relationship)
Dari Ishmah lahir, salah satu pendidikan yang paling diterapkan oleh orang tua Ishmah adalah, No Khalwat until Akad. Jadi intinya, Ishmah ga pernah pacaran ^^
 5.Milih setia tapi menderita atau selingkuh tapi bahagia? (jawab jujur ya)
Menurut Ishmah hal ini mustahil... setia itu bahagia. Mendua itu menderita 
 6.Suka lagu dalam negri atau luar negri? alasannya?
 Suka lagu luar negri yang ada di dalam negri. Suka lagu dalam ngri yanga da di luar negri (?)
 7. Pilih sahabat 10 tahun ataupacaran selama seminggu?
Udah dibilang di atas, Ishah ga pacaran. Jadi Ishmah milih sahabat selamanya
 8. Hal apa yang bisa membuat anda menangis gembira?
Cinta! 
 9. Sudahkah membahagiakan orangtua?
Akan 
 10. Berapa lama anda duduk menatap layar hp, gadget, maupun komputer?
Lihat dulu internet di tempat itu
 11. Berapa lama anda membaca Al-Quran
Sejujurnya ga terlalu tahu untuk waktunya, yang pasti dalam satu hari minimal 1 juz.

226 opini:

«Terlama   ‹Lebih tua     Lebih baru›   Terbaru»
«Terlama ‹Lebih tua     Lebih baru› Terbaru»

Hajar pada pembahasan ini bukanlah kata dasar dari menghajar-dihajar. Hajar di sini ialah sebuah doa-harapan.  Dalam Bahasa Arab, Haja...

Hajar

Hajar pada pembahasan ini bukanlah kata dasar dari menghajar-dihajar. Hajar di sini ialah sebuah doa-harapan. 

Dalam Bahasa Arab, Hajar adalah batu. Tetapi apakah pemilik nama Hajar berarti batu? Atau mungkin keras kepala? 

Kisah panjang itu, sudah sewajarnya melekat pada benak kita.  Tetapi seharusnya merasuk pada sukma. 

Ketika wanita sholihah itu begitu membuktikan 'kekuatannya'. Menempuh perjalanan panjang hanya untuk ditinggal suami  di tengah padang nan gersang kerontang, ah! aku tak tahu harus bagaimana lagi menyebut keadaan tanah itu. Hey,  Istri mana yang mau ditelantarkan?!

Tetapi, apa benar wanita sholihah juga taat itu ditelantarkan?

Tentu kita tahu pasti jawabannya. Tidak. Tidak mungkin!

Ketika terucaplah dari bibir sang nabi itu, "Ini perintah Allah" Wanita itu terdiam. Siti Hajar namanya. Lalu dalam bayangannya orang-orang di suatu masa berbondong-bondong mendatangi tempatnya berdiri kini. Tentu hanya Sang Khalik-lah yang mampu mendatangkan gambaran masa depan lantas meluluhkan hati Ibunda Ismail ini.
Kalau Allah memerintahkan demikian, Maka Allah tidak akan menyia-nyiakan kami
Ya! Hajar telah sampai di titik keimanan yang sangat tinggi. Keimanan yang tak terbantahkan. Bukan keimanan abal-abal yang begitu banyak hadir pada muslim-muslim kini. 

Lalu kita tahu kisah ini akan berlanjut pada Siti Hajar yang berlari antara Shafa dan Marwa dengan jarak 450 meter sebanyak 7 kali.

Dan keajaiban itu tidak langsung sampai pada Ibu yang kuat itu. Keajaiban itu hadir di antara kedua kaki Ismail. Keajaiban itu tidak Allah ada-kan di kaki Siti Hajar, tetapi dari kaki Ismail. Subhanallah!

Syahda, kisah ini akan berakhir pada da kata yang amat tenar saat ini.
Zam-Zam
Dalam Bahasa Arab, Hajar adalah batu. Tetapi apakah pemilik nama Hajar berarti batu? Atau mungkin keras kepala? Tidak. Pada kisah ini tentu kata Hajar pada nama Istri kedua nabi Ibrahim bukan menjurus pada keras kepala atau apalah. Tetapi kata Hajar pada nama Ibunda Ismail itu, menggambarkan betapa keras dan kuat imannya. Betapa kekuatannya nampak ketika berlari 3150 meter di tanah yang begitu tandus juga paas yang begitu terik, dan bukankah hal itu dihormati Tuhannya dengan menjadikannya rukun pada sebuah ibadah mulia. Haji. Lari itu kita sebut dengan sa'i.

Tetapi kisah ini sudah sangat lama, lebih dari 4000 tahun yang lalu.
Maka, mari kita  kembali ke tahun kita.
~~~
Siang ini, ketika Ishmah menonton berita di trans 7 sengaja Ishmah menunggu hingga bagian 'Inikah Takdir'. Kali ini, bercerita tentang seorang nenek yang harus menghidupi 7 anak dan 8 cucu. Nenek ini single parent dan single grandparent (?) 

Lagi-lagi kita akan sampai di sebuah nama, Hajar.

Dalam Bahasa Arab, Hajar adalah batu. Tetapi apakah pemilik nama Hajar berarti batu? Atau mungkin keras kepala? Tidak. 


Cukup bayangkan saja seorang nenek tua yang masih saja harus mengumpulkan rumput laut tiap harinya, dan dalam satu hari ia membutuhkan waktu hingga setengah hari. Upahnya? Jangan tanya. 

Sepuluh Ribu Rupiah. Sepuluh ribu untuk setengah dari 1 hari. Sepuluh ribu untuk keringat yang berucucuran dari seorang nenek tua. Sepuluh Ribu.

Tentu bila ada pekerjaan yang dapat ia kerjakan dimana kelak ia akan menerima upah, langsung dikerjakannya. Meski sekedar lima ribu rupiah.

Cucunya tentu masih mungil-mungil, sebagian ada yang dapat membantu sekedar untuk meringankan pekerjaannya, tetapi apa yang dapat dikerjakan cucunya yang masih bayi? Makan dan minum susu. Air itu memang putih sepert susu, tetapi apa benar seorang nenek dengan 7 anak dan 8 cucu dengan pkerjaan berat dan upah kecil dapat memberikan susu? Air itu memang putih seperti susu, tapi pada kenyataan yang terkadang tidak sesuai seperti yang kita inginkan, Air itu adalah Air Tajin. Air sisa memasak nasi.

Dalam Bahasa Arab, Hajar adalah batu. Tetapi apakah pemilik nama Hajar berarti batu? Atau mungkin keras kepala? Tidak. Pada kisah ini tentu kata Hajar pada nama Nenek dengan 7 anak dan 8 cucu tidak menjurus pada keras kepala atau apalah. Tetapi kata Hajar pada nama Nenek itu, menggambarkan betapa keras perjuangannya. Betapa kuat tekadnya.

Kemudian, jika kita samakan pada kisah Siti Hajar istri Ibrahim A.S pada bagian
Dan keajaiban itu tidak langsung sampai pada Ibu yang kuat itu. Keajaiban itu hadir di antara kedua kaki Ismail. Keajaiban itu tidak Allah ada-kan di kaki Siti Hajar, tetapi dari kaki Ismail. Subhanallah!
Maka, kejaiban itu mungkin tidak langsung Allah hadirkan pada Nenek Hajar, tetapi melewati anaknya atau cucunya. Seperti ketika Allah melakukannya pada Siti Hajar.

Aamiin.


Sudah Ishmah cari linknya di youtube tentang nenek Hajar ini, tapi sayangnya tidak Ishmah temukan :'(








86 opini:

Kamu yang ke-